Sejarah Desa

Sejarah Desa Mlekang

Menurut tutur tinular, dahulu kala ada seorang pengembara dari daerah Purwodadi, orang tersebut adalah anak seorang patih suatu kerajaan di Purwodadi yang bernama Kanjeng Sunarto mempunyai anak yang bernama Mahesa JenarMbah KlawuMahesa Jenar mengembara sampai di wilayah Demak tepatnya singgah di Mbeketo (*nama daerah), di tempat tersebut Mahesa Jenar membuat ladang dan membuka lahan pertanian hingga akhirnya ia mbabat hutan belantara, hutan tersebut di babat dengan cara dibakar, kemudian jadilah lahan yang bisa ditanami dan makin lama makin banyak orangnya dan menjadilah sebuah desa dan dukuh-dukuh. Untuk itu, membuat Dukuh Klantangan yang sekarang dinamakan Dukuh Klantang dan waktu itu di tempati oleh seorang sesepuh yang bernama Mbah Gajeh sebab orangnya bertubuh gemuk.
Desa Mlekang sendiri terbagi dalam empat dukuh diantaranya Jungkamal, Jungsemi, Mlekang, dan Klantang. Terbakarnya lahan hutan yang merambah hingga wilayah seberang sungai, juga mengenai wilayah yang dihuni oleh orang-orang sesepuh dari negara China. Karena orang China itu banyak harta. Maka disebut dukuh JungKamal. Yang agak jauh dari mbah Mahesa jenar/ Mbah klawu karena luasnya ada yang tidak terawat dinamakan dukuh Jung Semi karena diujung tanaman hutannya selalu bersemi. Dan dikelola oleh seorang pendatang dari pati pesantrenan yaitu seorang Kiyai bernama mbah Yai Amir. Seluruh dukuh-dukuh menggabung dengan Desa Mlekang. Desa mlekang dibelah oleh sungai yang besar maka desa menjadi Mlekang seberang lor (Mlekang utara) dan Mlekang seberang kidul (Mlekang selatan).
Dijaman rejo dan gemah ripah loh jinawi (dijaman kemajuan ini) maka Desa Mlekang meliputi desa dan dukuh yaitu desa Mlekang diikuti dukuh Klantang, dukuh Jungkamal, dukuh Jungsemi, sampai sekarang disebut kesatuan (desa Mlekang).
Maka didesa Mlekang ada cikal bakal utama yaitu mbah Mahesa Jenar (Mbah Klawu) dibantu oleh sesepuh (cikal bakal) Mbah Gajeh karena orangnya gemuk. Mbah Kiyai Amir dan Mbah Ndekem karena orang dari China pada waktu itu diburu warga Jung kamal lari dan akhirnya sembunyi dengan cara ndekem. Setelah itu ada sesepuh yang suka menolong, memberi (dono weweh) sebagai penambang perahu pendatang dari Desa Tompe bernama Sholaeman disebut juga KAngeng Nambangan. Maka dari itu KAgeng Nambangan menjadi cikal bakal yang berhati suci di Mlekang. Sampai sekarang desa Mlekang di antara wilayah desa sebelah utara desa Tuwang, sebelah selatan desa Mlatiharjo, sebelah barat desa Mojosimo, sebelah timur desa Sambung.

 

Sekianlah tutur tinulur sejarah terjadinya desa Mlekang. Terimakasih atas perhatian saudara dan semoga hal ini dapat menjadi petunjuk pengingat untuk kita semua.